Jumat, 12 Oktober 2012

Cintai Rasul


Asy Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman (yang artinya), "Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu! Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Ali Imran:31)
Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), "Seseorang belum beriman sehingga aku lebih dicintai daripada kedua orang tua, anaknya dan seluruh manusia" ( Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dalam diri Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam telah terdapat akhlak yang mulia, keberanian dan kemuliaan. Barangsiapa yang melihatnya secara tiba-tiba akan takut kepadanya, dan barangsiapa yang bergaul kepadanya karena pengetahuan akan mencintainya. Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam telah menyampaikan risalahnya, memberikan nasehat kepada ummat, mempersatukan kalimah, membuka bebeapa hati manusia bersama para sahabatnya dengan mempersatukan mereka dan membuka banyak negeri dengan perjuangan mereka untuk membebaskan manusia dari penyembahan sesama manusia menuju ke penyembahan terhadap Tuhan manusia.
Rasulullah dan para sahabatnya telah menyampaikan kepada kita agama Islam secara sempurna tanpa tercampur dengan bid’ah dan khurafat dan tidak perlu ditambahi atau dikurangi.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman (yang artinya), "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu" (Al Maidah:3)
Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (Riwayat Ahmad)
Itulah beberapa akhlak Nabimu, maka berpeganglah pada akhlak Rasulullah agar kamu menjadi orang-orang yang cinta dan benar. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman (yang artinya), "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu" (Al Ahzab:21)
Ketahuilah bahwa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya yang benar, membawa konsekuensi untuk melaksanakan kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam yang shahih, melaksanakan hukum dengan berpegang teguh kepada keduanya dan tidak boleh mendahulukan pendapat orang atas keduanya.
Allah berfirman (yang artinya), "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Al Hujurat:1)
Ya Allah berilah kami cinta, syafaat dan mengikuti Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam.

Dinukil dari kitab "Taujiihaat Islaamiyyah li Ishlaahil Fard wal Mujtama’"
Edisi Indonesia Bimbingan Islam Untuk Pribadi dan Masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar